Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teknologi Silase: Solusi Terbaik untuk Ternak di Musim Kemarau



Musim hujan dan kemarau adalah peristiwa alam yang biasa terjadi di daerah seperti Indonesia. Namun, bagi para peternak ternak seperti sapi, kambing, dan domba, musim kemarau seringkali menjadi momok karena keterbatasan rerumputan. Pada saat musim hujan, hijauan melimpah, dan peternak memiliki kesempatan untuk menyimpan pakan hijauan sebagai cadangan untuk musim kemarau. Namun, tantangan muncul ketika harus menyimpan pakan tersebut tanpa kehilangan nilai gizi dan protein, serta menjaganya agar tidak cepat rusak. Inilah yang membuat teknologi Silase menjadi sangat penting. 
Pentingnya Pengeringan Pakan Hijauan



Sebelum diawetkan menjadi Silase, hijauan perlu dikeringkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar airnya sehingga pakan tidak cepat rusak. Pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pengering atau dengan menjemurnya di bawah sinar matahari.

Apa Itu Silase?

Silase adalah pakan hijauan ternak yang diawetkan melalui proses fermentasi anaerobik. Proses ini melibatkan bakteri seperti Lactis Acidi dan streptococcus yang menghasilkan asam susu dengan derajat keasaman 4 (pH 4). Pakan hijauan yang telah dipotong dicampur dengan bahan lain seperti tetes tebu, dedak hulus, menir, dan onggok sebelum disimpan dalam silo atau kantong plastik yang kedap udara.

Tujuan Membuat Silase

  • Cadangan Pakan saat Musim Kemarau: Silase menjadi solusi untuk menyediakan pakan ternak saat musim tanpa hujan yang panjang.
  • Penyimpanan Pakan Berlebih: Selama musim hujan, peternak dapat menyimpan hijauan berlebih untuk digunakan saat musim kemarau.
  • Meningkatkan Kualitas Nutrisi: Silase memungkinkan pemanfaatan pakan hijauan pada kondisi terbaik, terutama dalam hal nilai nutrisi seperti protein.
  • Memanfaatkan Limbah Pertanian: Silase dapat dibuat dari sisa limbah pertanian atau hasil agroindustri seperti bekatul, dedak, bungkil sawit, ampas tahu, tumpi jagung, dan janggel jagung.

Proses Pembuatan Silase

  1. Persiapan Bahan: Rumput gajah atau hijauan dipotong dengan ukuran 5-10 cm.
  2. Campurkan Bahan: Hijauan dicampur dengan tetes tebu, dedak hulus, menir, dan onggok.
  3. Penyimpanan: Campuran pakan dimasukkan ke dalam silo atau kantong plastik, dipadatkan, dan ditutup rapat.
  4. Fermentasi: Proses fermentasi berlangsung selama 6-8 minggu sebelum Silase dapat digunakan sebagai pakan ternak.
  5. Pengambilan: Silase diambil sesuai kebutuhan selama 3-5 hari, dan silo ditutup kembali rapat untuk mencegah kerusakan.

Ciri-ciri Silase yang Berkualitas

Silase yang baik memiliki beberapa ciri, antara lain rasa dan aroma asam, warna hijau yang masih terjaga, tekstur rumput yang jelas, serta tidak mengandung jamur, lendir, atau gumpalan.

Dengan teknologi Silase, peternak di Indonesia dapat mengatasi tantangan dalam penyediaan pakan hijauan selama musim kemarau. Ini memberikan solusi yang efektif untuk menjaga kesehatan dan produktivitas ternak mereka.