Bagi Hasil Pada Ternak Kambing

Skema bisnis ternak kambing sistem titip atau bagi hasil adalah ketika pemilik lahan atau modal (pemilik ternak) dan peternak (pengelola ternak) bekerja sama untuk mengelola ternak kambing dan membagi hasil dari penjualan ternak atau produk turunannya. Berikut adalah contoh skema bisnis untuk model ini: 

Sistem Titip:

• Pemilik lahan atau modal menyediakan lahan dan modal awal untuk pembelian ternak kambing.
• Peternak bertanggung jawab atas perawatan dan manajemen sehari-hari ternak kambing, termasuk pemberian pakan, perawatan kesehatan, dan manajemen pembiakan.
• Hasil penjualan ternak atau produk turunannya dibagi antara pemilik lahan dan peternak berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Pembagian hasil dapat berdasarkan persentase tertentu, misalnya 50:50 atau sesuai dengan kontribusi masing-masing pihak.

1. Model Bagi Hasil:

• Pemilik lahan atau modal menyediakan lahan dan modal awal untuk pembelian ternak kambing.
• Peternak bertanggung jawab atas perawatan dan manajemen sehari-hari ternak kambing seperti dalam sistem titip.
• Hasil penjualan ternak atau produk turunannya dibagi antara pemilik lahan dan peternak berdasarkan model bagi hasil. Misalnya, pemilik lahan mungkin mendapatkan persentase tetap dari penjualan, sementara sisanya menjadi milik peternak sebagai imbalan atas kerja keras dan keahliannya dalam mengelola ternak.

Dalam kedua skema bisnis tersebut, penting untuk memiliki kontrak atau perjanjian tertulis yang jelas dan transparan antara kedua belah pihak. Kontrak harus mencakup detail tentang tanggung jawab masing-masing pihak, pembagian hasil, jangka waktu kerjasama, serta prosedur untuk menangani masalah atau konflik yang mungkin timbul. Dengan demikian, skema bisnis ini dapat berjalan dengan lancar dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Sistem ini fleksibel tergantung kesepakatan kedua belah pihak, jadi tidak harus terpaku seperti ini.

Berbagi :