Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MASA PUBER KAMBING BETINA

Cara mudah Mengetahui masa puber Pada Kambing Betina

Postingan berikut mangulas tentang pubertas pada kambing betina, yang bermanfaat untuk Kamu yang memiliki bisnis budidaya ternak kambing



A. Pubertas

Pubertas merupakan umur kala fauna menggapai keahlian buat membebaskan gamet serta memanifestasikan sikap intim urutan lengkap. Umur pubertas ialah parameter yang sangat berarti buat kesuksesan peternakan. Hewan yang menggapai pubertas lebih dini membagikan produktivitas lebih besar.

kambing betina termasuk hewan yang hadapi siklus poliestrus ialah hewan yang kegiatan seksualnya cuma sepanjang masa tertentu saja serta tidak bisa tumbuh biak sepanjang sisa tahun. kambing mempunyai siklus estrus yang tertib. Suatu siklus estrus yang lengkap tercantum pertumbuhan telur( ovum) di ovarium, mempersiapkan rahim buat kehamilan, periode penerimaan terhadap jantan( periode estrus), serta berakhir dengan pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Dalam siklus estrus kambing terdapat sebagian kesempatan untuk kambing tersebut buat berbadan dua sepanjang masa kawin tunggal.

B. Masa Pubertas Kambing Betina

Pubertas kambing betina diisyarati dengan ovulasi yang awal. Pubertas nyatanya bergantung pada berat tubuh kambing tersebut. Mayoritas anak kambing betina hendak menggapai pubertas pada dikala mereka sudah menggapai 50– 70% dari berat tubuh mereka.

C. Aspek Yang Pengaruhi Pubertas Pada kambing Betina

Aspek genetik hewan.

Generasi persilangan menggapai pubertas lebih dini dibanding dengan bibit lokal. Susu generasi eksotis menggapai Pubertas di 12– 15 bulan. Generasi lokal menggapai pubertas pada umur 18– 24 bulan. Kawin sedarah hendak memperpanjang masa pubertas, pilih perkembangbiakan wajib dicoba buat mendapatkan bibit yang unggul.

Aspek nutrisi.

Pada hewan yang kekurangan santapan ataupun nutrisi hingga pubertas hewan tersebut hendak tertunda. Pada hewan yang nutrisinya tercukupi hingga pubertas dicapai lebih dini. Kala anakan menggapai bobot 55- 60% dari berat badan berusia, hingga hewan tersebut sudah menggapai masa pubertas.

Masa Lahir.

Contoh, 2 kambing, A& B lahir di bulan Januari serta April tiap- tiap. Waktu yang dibutuhkan buat kambing menggapai pubertas merupakan 6 bulan, kambing A tidak bisa menggapai pubertas pada bulan Juni sebab, pada bulan Juni ialah masa panas. Sebaliknya B kambing lahir pada bulan April hendak menggapai pubertas pada bulan September, yang ialah masa tumbuh biak untuk kambing yang diperkirakan pada bulan September tersebut kaya hendak pakan buat anak hewan tersebut.

Masa kawin

Masa kawin kambing pula pengaruhi pubertas. Kala masa kawin terjalin banyak ternak yang terangsang baik itu yang telah berusia ataupun yang belum berusia sekalipun. Sehingga keadaan tersebut bisa memesatkan pubertas pada ternak yang belum berusia paling utama berusia kelaminnya.

Aspek yang pengaruhi masa kawin antara lain:

- Lamanya siang hari

Umumnya ternak hendak kerap ovulasi pada malam hari sehingga pada siang hari lebih dahulu ternak tersebut membuktikan isyarat birahi yang bisa memicu pejantan buat mengawininya.

- Mekanisme hormonal

Sistem kerja hormon yang wajar ataupun tidak hadapi kendala hendak pengaruhi kemauan buat kawin dari ternak apabila mekanisme hormonal ini tersendat hingga hendak membatasi ataupun pengaruhi tingkatan kawin dari sesuatu ternak.

- Temperatur.

Di masa panas ataupun temperatur sangat besar hendak menunda masa pubertas, sebab temperatur yang sangat panas hendak menimbulkan tekanan pikiran pada hewan sehingga rasio perkembangan rendah serta pubertas hendak tertunda.

Manajemen.

Kala hewan jantan serta betina ditaruh bersama- sama setelah itu pubertas tiba lebih dini, perihal itu diakibatkan sebab penglihatan serta visualisasi. Begitu pula kebalikannya.

Faktor- faktor lain

Contoh faktor- faktor lain yang bisa pengaruhi pubertas antara lain:

Tipe ternak yang dipelihara, jantan ataupun betina seluruh, tipe peternakan nya serta lain- lain.

D. Siklus Estrus kambing

Rata- rata siklus estrus kambing merupakan 17 hari. Tetapi, umumnya terdapat alterasi dalam siklus tersebut perihal ini disebabkan terdapatnya perbandingan ras serta orang kambing tersebut. Dalam spesies ternak yang lain sudah menciptakan kalau walaupun terdapat alterasi diantara orang kambing yang berbeda, tetapi panjang siklus buat kambing relatif konstan. Banyak aspek yang mempengaruhinya semacam tekanan pikiran area, kekurangan gizi, serta cuaca bisa mengusik keteraturan siklus estrus tersebut.

E. Estrus

Estrus merupakan bagian dari siklus estrus. Fase ini merupakan fase kala betina siap buat menerima jantan. Lama estrus umumnya berlangsung sepanjang 24 hingga 36 jam. Estrus mempunyai tahapan yang berbeda, diisyarati dengan kesiapan para kambing betina buat menerima jantan, mempersiapkan diri buat dinaiki jantan serta buat kawin. Sesi ini berlangsung antara 10– 12 jam. Lama estrus dipengaruhi oleh:

- Genetik
- Sesi masa kawin( cenderung lebih pendek pada dini serta akhir masa)
- Hadirnya jantan( bisa jadi pendek kala ram muncul)
- Umur( bisa jadi lebih pendek buat anak domba betina)

Tidak semacam banyak spesies ternak yang lain, kambing betina cenderung menampilkan isyarat sikap serta raga yang sangat sedikit. Dalam sebagian permasalahan, kambing betina bisa jadi lebih risau daripada umumnya, vulva bisa jadi nampak sedikit membesar serta bisa jadi terdapat debit lendir dari Miss V. Tetapi, tanda- tanda estrus susah buat dideteksi bila jantan tidak muncul.

F. Fase Siklus Birahi

Siklus birahi dipecah dalam 4 fase ialah:
  1. FASE PROESTRUS
  2. FASE ESTRUS
  3. METESTRUS
  4. FASE DIESTRUS
- Fase Proestrus

Fase proestrus ialah fase saat sebelum estrus dimana folikel de Graaf berkembang dibawah pengaruh FSH selaku persiapan pelepasan ovum dari ovarium. Ciri- cirinya antara lain: terjalin kenaikan perkembangan silia tuba fallopi, vaskularisasi mukosa uteri serta vaskularisasi epitel Miss V. Servik mensekresikan mukosa tebal serta berdahak, mukosa yang kental jadi cerah serta transparan serta menggantung pada Miss V diakhir proestrus.

- Fase Estrus

periode sehabis proestrus ini merupakan diisyarati dengan munculnya kemauan kelamin buat kawin, betina mencari pejantan buat berkopulasi. Tidak hanya perihal itu, terjalin pematangan folikel de Graaf, tuba fallopi mengencang serta ujungnya( fimbrae) merapat ke folikel, uterus membagikan respon setelah itu servik mengendur serta nampak sekali isyarat birahi. Pada masa akhir estrus ini terjalin ovulasi.

- Fase Metestrus

Ialah fase pasca estrus. Pada fase ini corpus luteum tumbuh dibawah pengaruh hormone LH. Corpus Luteum menciptakan hormone progesterone yang berperan membatasi sekresi FSH sekalian membatasi pertumbuhan folikel de Graaf sehingga tidak terjalin estrus. Ciri- cirinya antara lain: Epitelium pada carunculae terjalin hiperemis ialah hemoragik kapiler serta terjalin pendarahan proestrus ataupun haid.

- Fase Diestrus

Ialah periode terakhir siklus estrus. Pada masa ini corpus luteum jadi matang serta pengaruh progesteron jadi sangat nyata. Servik kembali menutup, lendir Miss V lengket serta uterus mengendor. Pada fase inilah pertumbuhan folikel primer serta sekunder mulai terjalin, sebaliknya folikel de Graff tidak hendak terjalin sehabis fase diestrus berakhir.

- Fase Estrus

Tidak hanya fase utama diatas, dalam siklus estrus pula diketahui fase anestrus. Fase ini diisyarati dengan ovarium serta saluran kelamin yang tenang serta tidak berperan. Kegiatan folikuler pada ovarium tumbuh namun pematangan folikel serta ovulasi tidak sering terjalin. Sepanjang periode estrus, fase estrus berlangsung pendek, corpus luteum jadi matang serta uterus mengendor kecil kemudian serviks merapat, mukosa Miss V serta serviks pucat.

Lama berlangsungnya siklus estrus:
  • Fase Proestrus: 3– 5 hari
  • Fase Estrus : 12– 24 jam
  • Fase Metestrus: 3– 5 hari
  • Fase Diestrus : 13 hari
Bagi konsep lain, siklus estrus dipecah jadi 2( 2) sesi. Ialah:

Fase

folikuler( Proestrus serta birahinya)

Fase luteal( Metestrus serta Diestrus)

Gram. Hormon Yang mempengaruhi Pada Pubertas Hewan Betina

Terdapat 3 hormon berarti dalam masa pubertas betina ini, hormone ini adalah

- Estradiol

- FSH

- LH

Pada masa pubertas ini terjalin perubahan- perubahan pada hormon tersebut ialah:

Estradiol. Estradiol disekresikan lumayan dini ialah kala masih bakal anak ketika

dalam rahim. Ialah pada hari ke- 60 kehamilan. Sekresi Estradiol pada kambing ialah pada umur 30– 50 hari. Estradiol ialah sumber jaringan interstisial dalam ovarium dalam kehidupan bakal anak. Estradiol ini jadi tidak efisien sehabis lahir.

Sehabis kelahiran estradiol dihasilkan sehabis sekresi

FSH serta LH.

Sekresi menyudahi saat sebelum 1 bulan( saat sebelum kelahiran) pada kambing. Sehabis kelahiran FSH serta LH disekresikan ditingkat rendah

1 bulan pada kambing. Periode rendahnya tingkatan FSH serta LH ini diucap periode balita. Kemudian hewan masuk kedalam periode prepubertal dimana tingkatan FSH serta LH mulai bertambah.

Terdapat 2 alibi mengapa FSH serta LH bertambah.

Steroid mempunyai dampak pada hipotalamus dalam periode balita yang terbalik

Reaksi terhadap reseptor GnRH pada hipofisis rendah dalam periode balita yang pula bertambah.

► 2 pekan kambing mempunyai 1 per 6 frekuensi denyut jam 
sebaliknya 8 pekan kambing frekuensi pulsa merupakan 5 per 6 jam.

Isyarat eksternal bila estrus:
  • Penyusutan mengkonsumsi pakan oleh hewan betina
  • Penyusutan penciptaan susu
  • Hewan hendak gelisah
  • Kenaikan temperatur tubuh
  • Liar pada kambing
  • Berdiri buat siap dinaiki jantan( ciri yang sangat kokoh)
  • Keseriusan buang air kecil meningkat
  • Vulva hendak bengkak serta hyperemic
  • Mukosa dari Miss V hendak basah serta pula hyperemic
  • Mucus keluar dari vagina
H. Ovulasi

Ovulasi( pelepasan sel telur( s) dari ovarium) biasanya terjalin di dekat akhir periode estrus(~ 24 jam sehabis birahi). Sel telur( s) hendak merambah saluran tuba, serta secara bertahap(~ 72- 96 jam sehabis ovulasi) hendak merambah rahim. Estrus cocok dengan waktu maksimal buat kawin, membolehkan buat waktu ekspedisi mani serta telur ke saluran tuba. Pembuahan telur oleh mani biasanya terjalin kala telur di tuba falopi. Telur sanggup dibuahi dekat 10 hingga 25 jam sehabis ovulasi.

Semacam kambing yang kerap hadapi kelahiran kembar, lebih dari satu telur bisa dilepaskan sepanjang estrus dalam periode yang sama. Walaupun tidak seluruh ovum( telur) yang dikeluarkan hendak dibuahi, terdapat mungkin lebih besar, sebagian kehamilan bila tingkatan ovulasi besar. Tingkatan ovulasi bergantung pada:

• genetik: Sebagian besar keturunan

( persilangan)~ rata 1, 5 ovum/ estrus. Sebagian sangat produktif, semacam Finnsheep, rata- rata 3 butir ovum/ estrus.

• Usia: tingkatan Ovulasi cenderung bertambah dengan umur, umur maksimum pada 3 hingga 6 tahun, serta biasanya terjalin penurunan mutu pada domba betina tua.

• Gizi.

I. Kehamilan

Sehabis pembuahan, telur yang dibuahi( s) bergerak lewat tuba falopi mengarah rahim. Perkembangan embrio hendak senantiasa terletak di rahim sepanjang kehamilan. Uterus pada kambing betina terdiri dari 2 tabung melingkar( tanduk) yang bergabung di garis tengah buat membentuk bagian utama ( badan) dari rahim. Anak kambing tumbuh di tanduk rahim. Bakal anak hendak senantiasa terletak di tanduk yang sama di segala kehamilan.

Plasenta( ari- ari) terdiri dari serangkaian susunan membran yang tumbuh dari embrio. Apalagi dengan anak kambing tunggal plasenta hendak memperluas buat mengisi segala rahim. Permukaan plasenta yang terdekat ke permukaan rahim akan meningkatkan struktur lampiran( kotiledon). Dalam struktur jaringan bakal anak serta bunda berjumpa, yang membolehkan perpindahan nutrisi ke bakal anak.

Serviks menghindari mikroorganisme merambah rahim serta merugikan embrio. Leher rahim, yang terletak di persimpangan rahim serta Miss V, merupakan band otot jaringan yang senantiasa erat serta ditutup sepanjang kehamilan. Suatu blok lendir tebal dibangun sepanjang kehamilan buat sepenuhnya 

leher rahim, melindungi bakal anak serta rahim dari peradangan.

Lama

rata- rata kehamilan panjang kambing merupakan 147 hari ataupun kira- kira 5 bulan. Lama kehamilan bisa bermacam- macam dalam sebagian pekan, bergantung pada:

• Genetik( dini jatuh tempo, generasi produktif cenderung mempunyai kehamilan lebih pendek)

• Usia kambing( panjang kehamilan bertambah dengan bertambahnya umur)

• Tipe kelamin bakal anak( kambing jantan cenderung lebih dari anak kambing betina)

• Masa( kambing masa semi dicoba lebih dari kambing jatuh)

kambing betina yang tekanan pikiran( gizi kurang baik, penyakit subklinis dll) bisa bereaksi dengan resorbing bakal anak mereka( es). Ini berarti kalau membran bakal anak diserap kembali ke dalam sistem kambing betina itu. Resorpsi mungkin bila keadaan area yang dialami oleh kambing betina yang hendak berbahaya buat pengembangan kambing ataupun bila terdapat efek buat kelangsungan hidup kambing tersebut.

Dalam permasalahan bakal anak kembar, satu bisa diserap sedangkan kambing yang lain dipertahankan. Resorpsi cenderung terjalin di dini kehamilan. Sehabis sesi tertentu kehamilan materi bakal anak tidak bisa diserap kembali oleh kambing betina serta permasalahan di setelah itu hari pada kehamilan cenderung menciptakan aborsi( membran bakal anak yang dikeluarkan dari rahim). Bila anak kambing betina mati sedangkan di dalam serta tidak diserap ataupun dibatalkan, kambing betina dengan kilat hendak teracuni oleh bakal anak serta hendak mati bila kanak- kanak kambing tidak dihilangkan.

J. Kelahiran

Tahapan berikutnya merupakan proses kelahiran sang anak kambing tersebut.

K. Postpartum

Ini merupakan periode sehabis kambing betina melahirkan, tercantum involusi uterus( pemulihan dari kehamilan) serta dimulainya kembali aktivitas reproduksi. Involusi uterus biasanya berakhir dalam sebagian bulan sehabis beranak. Interval ke ovulasi postpartum awal hendak bermacam- macam bergantung dari waktu beranak. Bila kambing betina sepanjang masa kawin ovulasi postpartum awal dapat

terletak dalam 20 hari, walaupun umumnya perihal ini tidak hendak jadi siklus produktif. Semacam halnya masa, aspek yang lain semacam menyusu dengan kambing, tumbuh biak, gizi, dan temperatur area pula bisa jadi mempengaruhi.